![](https://kampungpasarmodal.com/upload/11ca21f04b-home-banner.jpg)
CLOSE
COVID 19 di Asia Kembali Meningkat, Bagaimana IHSG?
Indeks pada perdagangan hari ini (5/5/2021) ditutup menguat pada level 5976 (0.2%) dan ditransaksikan senilai Rp 9.22 Triliun dengan volume transaksi 17.51 Miliar lembar saham, dimana asing melakukan Aksi Beli Bersih Rp 165.6 Miliar pada beberapa saham LQ45 seperti: Net Foreign Buy , BBCA 70.1(B) , BBRI 69.9(B) , TBIG 45.5(B) , BBNI 29.3(B) , UNTR 28.7(B) , INCO 26.9(B). Adapun sektor yang menopang laju indeks perdagangan kemarin meliputi sektor Technology (5.378%), Industrials (0.661%), Basic Materials (0.503%), Financials (0.278%), Consumer Cyclicals (0.229%), Infrastructures (0.18%), Consumer Non-Cyclical (0.119%). Sedangkan, sektor yang masih membebani laju indeks hari ini meliputi sektor Transportation & Logistic (-0.407%), Properties & Real Estate (-0.76%), Energy (-0.77%), Healthcare (-0.923%).
Pergerakan Indeks hari ini sejak sesi 1 hingga akhir sesi 2 pergerakan indeks cenderung positif. Rilisnya pertumbuhan ekonomi Q1 2021 tumbuh sesuai ekspetasi konsensus yakni -0,74% (y-o-y) dari sebelumnya -2.19%, sedangkan secara q-o-q tumbuh diatas konsensus pasar yakni -0.94% dari konsensus -1.04%. Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami kontraksi pertumbuhan terdalam sebesar 13,12 persen. Sementara itu, dari sisi pengeluaran Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) menjadi komponen dengan kontraksi terdalam sebesar 4,53 persen. Untuk pertumbuhan kuartal 1 2021 ini investor cenderung sudah mem-price-in atau memproyeksikannya. Jika dilihat dari sejak tahun 2020 pada awal pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami penurunan yang cukup dalam akibat adanya pandemi Covid-19 di Indonesia dan negara lainnya, saat ini pertumbuhan Indonesia terbilang cukup baik, karna trennya cenderung meningkat bahkan mendekati level positif. Oleh karenanya, dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal satu tahun ini, fokus investor lebih terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal 2 nanti. Dimana seperti yang kita ketahui bahwa di kuartal 2 tahun ini terdapat momentum yang cukup menguntungkan untuk sisi konsumsi masyarakat, yakni Ramadhan dan Idul Fitri. Pada pertumbuhan ekonomi kuartal 2 nanti bukan tidak mungkin akan berada dilevel positif untuk pertama kalinya, meskipun belum signifikan kenaikannya. Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang membaik ditahun ini maka hal ini menguntungkan bagi beberapa emiten yang memang penjualan produknya mengandalkan tingkat konsumsi di masyarakat seperti emiten dari sektor IDX Consumer Non Cyclical contohnya. Mengapa demikian? karena proyeksi mengenai pertumbuhan ekonomi yang membaik diiringi juga dengan proyeksi perbaikan dari sisi konsumsi yang nantinya akan mendorong pertumbuhan inflasi dan juga Indeks Keperrcayaan Konsumen Indonesia yang berdasarkan rilis data terakhir masih cenderung rendah, meskipun untuk IKK Indonesia sudah hampir mendekati level 100, yang mana level 100 tersebut merupakan acuan bagi IKK Indonesia, apabila diatas 100 maka adanya optimisme masyarakat terhadap pertumbuhan ekonomi Indoensia.
Selain dari data Ekonomi Indonesia yang cukup biak, para pelaku pasar juga merespon positif data ekonomi di US dan China yang merupakan mitra dagang terbesar bagi Indonesia. Jadi apabila dari kedua negara tersebut peningkatan terhadap aktivitas ekonominya yang tercermin dari data ekonomi yang rilis, maka hal tersebut akan menjadi sentimen positif bagi indeks domestik. Meskipun jika kita lihat secara keseluruhan untuk US ekonominya masih belum sepenuhnya pulih sehingga masih memungkinkan untuk bank Sentralnya menahan suku bunganya serta masih adanya potensi bagi pemerintah US untuk memberikan stimulus disana guna mendorong pertumbuhan ekonominya. Sama halnya dengan US, pertumbuhan ekonomi di Indonesia juga meskipun dilihat secara trennya cenderung meningkat dan jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu, namun pertumbuhannya masih dilevel negatif, sehingga menurut kami masih memungkinkan untuk Bank Indonesia menahan suku bunga acuan bahkan hingga kuartal 3 2021 guna mendorong pertumbuhan ekonomi tahun ini.
Untuk hari Kamis (6/5/2021) dari US akan ada rilis data mengenai ketenagakerjaan yakni Initial Jobless Claim yang di perkirakan akan mengalami penurunan dibandingkan sebelumnya menurut konsensus Trading Economics yakni sebesar 540K dari 553K. Dan nanti pada hari Jumat dari Domestik akan rilis mengenai Cadangan Devisa RI yang diproyeksikan meningkat dibandingkan dengan sbeelumnya. Dan pergerakan indeks hari Kamis diproyeksikan bergerak konsolidasi pada range pergerakan 5950 - 6000.
PT. Erdikha Elit Sekuritas | Member of Indonesia Stock Exchange
Gedung Sucaco lt.3 Jalan Kebon Sirih kav.71
Jakarta Pusat 10340, Indonesia
Website : www.erdikha.com